Memaknai Maulid Nabi Muhammad Saw.
|
Assalamu’alaikum wa Rahmatullah wa
Barakaatuh
|
Tema khutbah yang saya akan bahas kali ini
adalah memaknai peringatan maulid
|
Muhammad Saw. Setiap tahun pada bulan
Robiul awal tepatnya pada tanggal 12 Robiul
|
awal yang pada tahun ini bertepatan dengan
.Maret tahun 2009, kita bangsa Indonesia
|
memperingati maulid Nabi Muhammad Saw.
|
Dalam bahasa arab, kata maulid berasal
dari akar kata wa-la-da yang artinya lahir,
|
yang melahirkan disebut walida, dan yang dilahirkan disebut maulud, sedangkan sang
|
ayah dari bayi itu disebut walid. Dalam kata maulid tercakup pengertian
waktu kelahiran
|
terjadi, oleh karena itu kata maulid dalam
bahasa Indonesia dterjemahkan sebagai hari
|
Nabi Muhammad saw.
|
Ma’syirol muslimin rohimakumullah. Allah mengirimkan Nabi ke dunia untuk
|
memberikan pengajaran kepada ummat manusia
tentang cara penghidupan yang baik.
|
Tentunya kita akan bertanya kepada diri
kita masing-masing, apakah maulid Nabi perlu
|
untuk diperingati? Apakah memperingatinya cukup
dengan adanya kalender berwarna
|
merah sehingga kita bisa berlibur? Untuk
bisa menjawab pertanyaan tersebut, perlu kita
|
menghayati kehidupan Rasullah sebagaimana
firman Allah dalam Surat Al-Ahzab ayat
|
21
|
Artinya:
|
Sesungguhnya telah ada pada (diri)
Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu
|
(yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat)
Allah dan (kedatangan) hari kiamat
|
dan dia banyak menyebut Allah. (Q.S.
Al-Ahzab: 21)
|
Dalam kesempatan khutbah yang singkat ini,
ada beberapa hal yang patut saya
|
sampaikan terkait dengan kisah-kisah Nabi
Muhammad Saw., yang dapat kita jadikan
|
suri tauladan bagi kita semua. Nabi
mengajarkan agar para pengikutnya menjalin
|
pertalian keluarga yang baik. Nabi sangat
menghormati orang tuanya. Dia bahkan
|
mengatakan, surga berada di bawah telapak
kaki ibu dan kesenangan Allah ada di dalam
|
kesenangan orang tua. Oleh karena itu
Beliau meyakinkan siapapun yang
|
memperlakukan orang tua ayah dan ibu
secara baik maka berhak mendapatkan surga.
|
Nabi juga mengingatkan kepentingan yang
paling utama dalam kehidupan sehari-hari
|
adalah menjalin pertalian di dalam
keluarga.
|
Nabi Muhammad Saw. berpesan kepada para
pengikutnya untuk mencari ilmu,
|
mencari ilmu adalah tugas setiap muslim.
Ilmu dapat membimbing kita kepada jalan
|
kebahagian, jka kita terus mencari ilmu
maka Allah akan menunjukkan jalan yang benar
|
dalam kehidupan kita. Tatkala Nabi
Muhammad berusia 25 tahun, Beliau memiliki
|
reputasi tentang kejujurannya. Di kalangan
orang-orang Quraisy, Beliau dikenal sebagai
|
orang yang paling berani dan sopan. Nabi
juga seorang tetangga yang baik, toleran dan
|
selalu dapat dipercaya. Beliau selalu
berupaya menjauhkan diri dari perkelahian dan
|
percekcokan, dia juga tidak pernah
menggunakan bahasa cacian atau makian. Nabi
|
Muhammad Saw. mengajak para pengikutnya
untuk selalu berbicara kebenaran karena
|
hal itu akan membawa kebaikan. Beliau juga
mengingatkan pengikutnya untuk menjauhi
|
orang yang gemar berdusta karena dusta
akan membawa kepada kejahatan. Nabi
|
Muhammad Saw. memiliki kekuatan karakter,
dicerminkan dalam kesabaran dan
|
toleransi Beliau yang selalu menolak
berbagai hal yang dapat membangkitkan amarah.
|
Beliau tetap berlaku baik dan dermawan
sekalipun kepada seseorang yang pernah
|
menyakitinya. Nabi Muhammad Saw. jauh dari
sifat sombang atau membanggakan diri,
|
Beliau tetap sederhana dan rendah hati.
Tentunya masih banyak lagi contoh akhlak Nabi
|
yang tidak dapat kita sampaikan dalam
waktu yang singkat ini.
|
Ma’syirol muslimin rohimakumullah. Setelah kita sama-sama menghayati sejarah
|
Nabi Muhammad saw yang terus kita bacakan
dalam peringatan Maulid Nabi
|
Muhammad Saw., dapat dimaknai bahwa Allah
menginginkan Nabi menjadi contoh
|
teladan bagi seluruh ummat manusia. Oleh
karena itu, Allah menakdirkan Nabi
|
Muhammad Saw. untuk duduk seperti umat
manusia pada umumnya, memiliki keluarga,
|
bekerja untuk memenuhi kebutuhannya dan
saling berbagi pondok kesenangan dan
|
kesedihan diantara sesama manusia. Perlu
diketahui bahwa pada bulan Robiul Awal
|
banyak hal yang terjadi selain kelahiran
Nabi, pada bulan itu Nabi hijrah dan pada bulan
|
itu pula Nabi wafat. Oleh karena itu,
peringatan-peringatan pada bulan robiul awal
|
tidaklah semata-mata memperingati
kelahiran Nabi Saw., tetapi haruslah bersifat
|
komprehensif untuk dapat meneladani akhlak
Beliau sebagai manusia pilihan Allah.
|
Kelahiran Beliau merupakan nikmat dan
rahmat yang tak terduga untuk ummat manusia
|
di seluruh dunia. Allah swt memerintahkan
pada semua hambanya agar selalu mengingat
|
akan segala karunia dan nikmatnya, baik
yang dilimpahkan secara umum atau secara
|
khusus kepada seseorang. Allah berfirman
pada Surat Al-Anbiya’ ayat 107:
|
Artinya:
|
Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan
untuk (menjadi) rahmat bagi
|
semesta alam. (Q.S. Al-Anbiya’: 107)
|
Firman Allah beikutnya dalam Surat Saba’
ayat 28:
|
Artinya:
|
Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan
kepada umat manusia seluruhnya
|
sebagai pembawa berita gembira dan sebagai
pemberi peringatan, tetapi
|
kebanyakan manusia tiada mengetahui. (Q.S.
Saba’: 28)
|
Ma’syirol muslimin rohimakumullah. Peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw.
|
dapat dimaknai dalam tiga hal. Pertama,
kelahiran Beliau merupakan nikmat dan rahmat
|
tak terhingga bagi seluruh ummat manusia
di dunia. Kedua, wafatnya Rasul harus dapat
|
menyadarkan kita bahwa tidak ada yang
kekal selain Allah. Kita hidup di dunia ini
|
bersifat sementara, karena kita pada
saatnya nanti akan dipanggil oleh Allah Swt. untuk
|
meneruskan hidup di alam abadi akhirat
nanti. Oleh sebab itu, Islam memerintahkan
|
ummatnya untuk mempersiapkan diri dengan
bekal yang cukup untuk kehidupan yang
|
tak terbatas. Allah Swt. menjelaskan
kembali tentang kehidupan di dunia dengan firman-
|
Nya dalam surat Al-Hadid ayat 20:
|
Artinya:
|
Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan
dunia ini hanyalah permainan dan
|
suatu yang melalaikan, perhiasan dan
bermegah- megah antara kamu serta
|
berbangga-banggaan tentang banyaknya harta
dan anak, seperti hujan yang
|
tanam-tanamannya mengagumkan para petani;
kemudian tanaman itu menjadi
|
kering dan kamu lihat warnanya kuning
kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat
|
(nanti) ada azab yang keras dan ampunan
dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan
|
kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah
kesenangan yang menipu. (Q.S. Al-
|
Hadid: 20)
|
Ma’syirol muslimin rohimakumullah. Setiap orang akan menemui kematian yang
|
merupakan suatu musibah. Suatu musibah
harus dihadapi dengan kesabaran. Allah Swt.
|
berfirman pada surat Al-Baqarah ayat
153-156:
|
Artinya:
|
Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah
sabar dan shalat sebagai penolongmu,
|
sesungguhnya Allah beserta orang-orang
yang sabar. Dan janganlah kamu
|
mengatakan terhadap orang-orang yang gugur
di jalan Allah, (bahwa mereka itu )
|
mati; bahkan (sebenarnya) mereka itu
hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya.
|
Dan sungguh akan Kami berikan cobaan
kepadamu, dengan sedikit ketakutan,
|
kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan
buah-buahan. Dan berikanlah berita
|
gembira kepada orang-orang yang sabar.
(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa
|
musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi
raaji'uun." (Q.S.
|
Al-Baqarah: 153-156)
|
Fakta yang ketiga, fakta yang dapat
diambil dari peristiwa Hijrah yang penuh
|
dengan kesulitan dan penderitaan, adalah
suatu sikap tawakal kepada Allah swt. Tawakal
|
adalah sikap percaya penuh keapda Allah
swt setelah melakukan segala ikhtiar daya dan
|
upaya setalah berjihad melawan dan
mengatasi kesukaran dan kesusahan.
|
Dari ketiga peristiwa tersebut, dapat
disimpulkan bahwa terdapat tiga sikap hidup
|
sebagai pedoman bagi kita sebagai seorang
muslim. Pertama, syukur atas segala nikmat
|
yang telah Allah karuniakan kepada kita.
Dua, sabar atas segala musibah dan penderitaan
|
yang harus kita hadapi. Ketiga, tawakal
setelah melaksanakan ihktiar untuk menghadapi
|