Senin, 09 Juli 2012

Maulid Nabi Muhammad Saw.


Memaknai Maulid Nabi Muhammad Saw.

Assalamu’alaikum wa Rahmatullah wa Barakaatuh
Tema khutbah yang saya akan bahas kali ini adalah memaknai peringatan maulid
Muhammad Saw. Setiap tahun pada bulan Robiul awal tepatnya pada tanggal 12 Robiul
awal yang pada tahun ini bertepatan dengan .Maret tahun 2009, kita bangsa Indonesia
memperingati maulid Nabi Muhammad Saw.
Dalam bahasa arab, kata maulid berasal dari akar kata wa-la-da yang artinya lahir,
yang melahirkan disebut walida, dan yang dilahirkan disebut maulud, sedangkan sang
ayah dari bayi itu disebut walid. Dalam kata maulid tercakup pengertian waktu kelahiran
terjadi, oleh karena itu kata maulid dalam bahasa Indonesia dterjemahkan sebagai hari
kelahiran maka perkataan maulid Nabi Muhammad saw. diartikan sebagai hari kelahiran
Nabi Muhammad saw.
Ma’syirol muslimin rohimakumullah. Allah mengirimkan Nabi ke dunia untuk
memberikan pengajaran kepada ummat manusia tentang cara penghidupan yang baik.
Tentunya kita akan bertanya kepada diri kita masing-masing, apakah maulid Nabi perlu
untuk diperingati? Apakah memperingatinya cukup dengan adanya kalender berwarna
merah sehingga kita bisa berlibur? Untuk bisa menjawab pertanyaan tersebut, perlu kita
menghayati kehidupan Rasullah sebagaimana firman Allah dalam Surat Al-Ahzab ayat
21
Artinya:

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu
(yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat
dan dia banyak menyebut Allah. (Q.S. Al-Ahzab: 21)
Dalam kesempatan khutbah yang singkat ini, ada beberapa hal yang patut saya
sampaikan terkait dengan kisah-kisah Nabi Muhammad Saw., yang dapat kita jadikan
suri tauladan bagi kita semua. Nabi mengajarkan agar para pengikutnya menjalin
pertalian keluarga yang baik. Nabi sangat menghormati orang tuanya. Dia bahkan
mengatakan, surga berada di bawah telapak kaki ibu dan kesenangan Allah ada di dalam
kesenangan orang tua. Oleh karena itu Beliau meyakinkan siapapun yang
memperlakukan orang tua ayah dan ibu secara baik maka berhak mendapatkan surga.
Nabi juga mengingatkan kepentingan yang paling utama dalam kehidupan sehari-hari
adalah menjalin pertalian di dalam keluarga.
Nabi Muhammad Saw. berpesan kepada para pengikutnya untuk mencari ilmu,
mencari ilmu adalah tugas setiap muslim. Ilmu dapat membimbing kita kepada jalan
kebahagian, jka kita terus mencari ilmu maka Allah akan menunjukkan jalan yang benar
dalam kehidupan kita. Tatkala Nabi Muhammad berusia 25 tahun, Beliau memiliki
reputasi tentang kejujurannya. Di kalangan orang-orang Quraisy, Beliau dikenal sebagai
orang yang paling berani dan sopan. Nabi juga seorang tetangga yang baik, toleran dan
selalu dapat dipercaya. Beliau selalu berupaya menjauhkan diri dari perkelahian dan
percekcokan, dia juga tidak pernah menggunakan bahasa cacian atau makian. Nabi
Muhammad Saw. mengajak para pengikutnya untuk selalu berbicara kebenaran karena
hal itu akan membawa kebaikan. Beliau juga mengingatkan pengikutnya untuk menjauhi
orang yang gemar berdusta karena dusta akan membawa kepada kejahatan. Nabi
Muhammad Saw. memiliki kekuatan karakter, dicerminkan dalam kesabaran dan
toleransi Beliau yang selalu menolak berbagai hal yang dapat membangkitkan amarah.
Beliau tetap berlaku baik dan dermawan sekalipun kepada seseorang yang pernah
menyakitinya. Nabi Muhammad Saw. jauh dari sifat sombang atau membanggakan diri,
Beliau tetap sederhana dan rendah hati. Tentunya masih banyak lagi contoh akhlak Nabi
yang tidak dapat kita sampaikan dalam waktu yang singkat ini.

Ma’syirol muslimin rohimakumullah. Setelah kita sama-sama menghayati sejarah
Nabi Muhammad saw yang terus kita bacakan dalam peringatan Maulid Nabi
Muhammad Saw., dapat dimaknai bahwa Allah menginginkan Nabi menjadi contoh
teladan bagi seluruh ummat manusia. Oleh karena itu, Allah menakdirkan Nabi
Muhammad Saw. untuk duduk seperti umat manusia pada umumnya, memiliki keluarga,
bekerja untuk memenuhi kebutuhannya dan saling berbagi pondok kesenangan dan
kesedihan diantara sesama manusia. Perlu diketahui bahwa pada bulan Robiul Awal
banyak hal yang terjadi selain kelahiran Nabi, pada bulan itu Nabi hijrah dan pada bulan
itu pula Nabi wafat. Oleh karena itu, peringatan-peringatan pada bulan robiul awal
tidaklah semata-mata memperingati kelahiran Nabi Saw., tetapi haruslah bersifat
komprehensif untuk dapat meneladani akhlak Beliau sebagai manusia pilihan Allah.
Kelahiran Beliau merupakan nikmat dan rahmat yang tak terduga untuk ummat manusia
di seluruh dunia. Allah swt memerintahkan pada semua hambanya agar selalu mengingat
akan segala karunia dan nikmatnya, baik yang dilimpahkan secara umum atau secara
khusus kepada seseorang. Allah berfirman pada Surat Al-Anbiya’ ayat 107:
Artinya:
Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi
semesta alam. (Q.S. Al-Anbiya’: 107)
Firman Allah beikutnya dalam Surat Saba’ ayat 28:
Artinya:
Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya
sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi
kebanyakan manusia tiada mengetahui. (Q.S. Saba’: 28)

Ma’syirol muslimin rohimakumullah. Peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw.
dapat dimaknai dalam tiga hal. Pertama, kelahiran Beliau merupakan nikmat dan rahmat
tak terhingga bagi seluruh ummat manusia di dunia. Kedua, wafatnya Rasul harus dapat
menyadarkan kita bahwa tidak ada yang kekal selain Allah. Kita hidup di dunia ini
bersifat sementara, karena kita pada saatnya nanti akan dipanggil oleh Allah Swt. untuk
meneruskan hidup di alam abadi akhirat nanti. Oleh sebab itu, Islam memerintahkan
ummatnya untuk mempersiapkan diri dengan bekal yang cukup untuk kehidupan yang
tak terbatas. Allah Swt. menjelaskan kembali tentang kehidupan di dunia dengan firman-
Nya dalam surat Al-Hadid ayat 20:
Artinya:
Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan
suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah- megah antara kamu serta
berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang
tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi
kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat
(nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan
kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu. (Q.S. Al-
Hadid: 20)
Ma’syirol muslimin rohimakumullah. Setiap orang akan menemui kematian yang
merupakan suatu musibah. Suatu musibah harus dihadapi dengan kesabaran. Allah Swt.
berfirman pada surat Al-Baqarah ayat 153-156:

Artinya:
Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu,
sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. Dan janganlah kamu
mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah, (bahwa mereka itu )
mati; bahkan (sebenarnya) mereka itu hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya.
Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan,
kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita
gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa
musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun." (Q.S.
Al-Baqarah: 153-156)
Fakta yang ketiga, fakta yang dapat diambil dari peristiwa Hijrah yang penuh
dengan kesulitan dan penderitaan, adalah suatu sikap tawakal kepada Allah swt. Tawakal
adalah sikap percaya penuh keapda Allah swt setelah melakukan segala ikhtiar daya dan
upaya setalah berjihad melawan dan mengatasi kesukaran dan kesusahan.
Dari ketiga peristiwa tersebut, dapat disimpulkan bahwa terdapat tiga sikap hidup
sebagai pedoman bagi kita sebagai seorang muslim. Pertama, syukur atas segala nikmat
yang telah Allah karuniakan kepada kita. Dua, sabar atas segala musibah dan penderitaan
yang harus kita hadapi. Ketiga, tawakal setelah melaksanakan ihktiar untuk menghadapi

0 komentar: